Senin, 31 Maret 2014

NIC (NETWORK INTERFACE CARD)

PENGERTIAN NIC

Network Interface Card disingkat NIC atau juga network card adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer.

Dalam jaringan komputer, NIC menyediakan antarmuka hardware antara komputer dan jaringan. NIC secara teknis perangkat keras jaringan adaptor dalam faktor bentuk kartu add-in seperti PCI atau PCMCIA kartu. Beberapa kartu NIC bekerja dengan koneksi kabel sementara yang lain nirkabel. Kebanyakan NIC mendukung baik kabel Ethernet atau WiFi standar nirkabel. NIC Ethernet plug ke bus sistem PC dan termasuk jack untuk kabel jaringan, sedangkan NIC WiFi mengandung built-in pemancar / penerima (transceiver). Pada komputer baru, NIC sekarang banyak pra-instal oleh produsen. Semua NIC fitur rating kecepatan seperti 11 Mbps, 54 Mbps atau 100 Mbps yang menunjukkan kinerja umum dari unit.


Gambar NIC

B. TUJUAN NIC




Gambar NIC yang terhubung dengan mainborad

Kontroler jaringan mengimplementasikan sirkuit elektronik yang dibutuhkan untuk berkomunikasi menggunakan lapisan fisik spesifik dan lapisan data link standar seperti Ethernet , Wi-Fi , atau Token Ring . Ini menyediakan dasar untuk jaringan penuh tumpukan protokol, yang memungkinkan komunikasi antara kelompok-kelompok kecil dari komputer di sama LAN dan besar-besaran jaringan komunikasi melalui protokol routable, seperti IP.

NIC memungkinkan komputer untuk berkomunikasi melalui jaringan komputer . Ini adalah kedua merupakan OSI layer 1 ( layer fisik ) dan layer 2 ( data link layer ) perangkat, karena menyediakan akses fisik ke media jaringan dan menyediakan sistem tingkat rendah menangani melalui penggunaan alamat MAC . Hal ini memungkinkan pengguna untuk menghubungkan satu sama lain baik dengan menggunakan kabel atau nirkabel.

C. JENIS NIC

Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis:
1. NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis.

NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu dengan bus USB, PCMCIA, bus serial, bus paralel atau Express Card, sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile)

2. NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter.

NIC logis merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik dan menggunakan sepenuhnya perangkat lunak yang diinstalasikan di atas sistem operasi dan bekerja seolah-olah dirinya adalah sebuah NIC. Contoh dari perangkat NIC logis adalah loopback adapter (dalam sistem operasi Windows, harus diinstalasikan secara manual atau dalam sistem operasi keluarga UNIX, terinstalasi secara default, dengan nama interface lo) dan Dial-up adapter (yang menjadikan modem sebagai sebuah alat jaringan dalam sistem operasi Windows). Kartu NIC logis ini dibuat dengan menggunakan teknik emulasi.

D. TUGAS NIC

Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan dan dapat mempercepat kecepatan jaringan. Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel UTP Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e), kabel fiber-optic, atau radio (jika memang tanpa kabel).

Setiap jenis NIC/Kartu Jaringan diberi nomor alamat yang disebut juga sebagai MAC Address yang dapat bersifat statis atau dapat di ubah pengguna.

E. PERBEDAAN NIC DAN ETERNET

Perbedaan Ethernet dan NIC.
Ethernet merupakan suatu aturan tentang pengkabelan dan juga aturan tentang bagaimana sinyal data dialirkan melalui kabel tersebut. Ethernet bukanlah kartu jaringan, ini yg sering banyak orang salah mengartikan karena lebih populernya kata ethernet.
NIC atau kepanjangan dari Network Interface Card atau dalam bahasa Indonesia disebut Kartu Jaringan adalah sebuah kartu yg berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer.

Senin, 24 Maret 2014

Penjelasan Processor Android

Performa sebuah smartphone sejatinya ditentukan dari processor yang terdapat pada perangkat tersebut, tidak terkecuali android. Peran processor begitu krusial, karena fungsinya sebagai pengendali jalannya sistem dalam sebuah smartphone. Mari kita berbagi dan mengenal processor pada android. Saat ini jenis processor yang beredar di pasaran beraneka ragam dirilis oleh berbagai produsen dengan variasi bentuk, ukuran, kecepatan dan kapasitas. Pada artikel sebelumnya, tips droid telah membahas perbedaan antara single core dan multi core pada android. Seiring dengan meningkatnya pengguna smartphone android, telah memicu permintaan akan processor. Menurut data dari strategic analystic, permintaan chipset smartphone semakin meningkat pesat.

A. Jenis processor android

1. EXYNOS
Gambar Processor Exynos

Processor ini dikembangkan oleh Samsung Electronics yang dibangun dengan basis System on a Chip (SoC) khusus untuk perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Exynos pertama kali dirilis adalah 3110 atau yang sebelumnya dikenal dengan nama hummingbird atau S5PC110. Setelah exynos 3110, samsung kembali meluncurkan exynos 4212, yang menggunakan CPU ARM Cortex A9 dual core dengan clock antara 1.2 GHz hingga 1.5 GHz dan dilengkapi dengan GPU ARM Mali-400 MP4. Kelebihan yang ditawarkan CPU ini adalah multitasking, fitur game 3D dan hemat karena dibangun dengan proses High K Metal Gate 45nm, 32nm dan 28nm. Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang exynos, anda dapat membaca wikipedia dan official site samsung exynos.

2. OMAP



OMAP merupakan processor yang diproduksi oleh Texas Instrument, saat ini tersedia OMAP 1 sampai dengan OMAP 4. Processor OMAP 4 merupakan langkah awal texas instrument versi dual core. Processor OMAP juga sering digunakan oleh smartphone dengan kinerja yang handal diantaranya samsung galaxy nexus, huawei ascend P1 S hingga tablet archos. Keunggulan OMAP mampu memberikan dan memproses tampilan situs pada internet layaknya website pada PC, User interface lebih cepat dengan konsumsi daya lebih sedikit, menunjang kamera primer dan sekunder lebih kuat serta mampu menampilkan video Full HD. Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang OMAP, anda dapat membaca wikipedia dan official site texas instrument OMAP.

3. TEGRA



Processor product nvidia ini sangat maju dikarenakan lebih dulu melakukan release quad core sementara produsen lain masih memproduksi dual core. Product quad core tersebut adalah nvidia tegra 3 yang dibangun dengan menggunakan arsitektur ARM Cortex A9 dengan core maximum 1.4GHz. Processor ini mempunyai keunggulan mampu menampilkan kualitas gambar dengan konsumsi daya yang minimum, selain itu processor ini juga mampu memutar video dengan resolusi yang besar. Jika anda gemar bermain game dan memutar video, mungkin tegra adalah pilihan yang cocok untuk anda. Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang Tegra, anda dapat membaca wikipedia dan official site nvidia Tegra.

4. SNAPDRAGON



Snapdragon merupakan jenis processor besutan Qualcomm yang paling banyak digunakan untuk smartphone android, kemampuan processor ini diklaim banyak pihak lebih baik dari processor lain dan hingga saat artikel ini saya tulis. Hingga saat ini qualcomm meluncurkan beberapa generasi dari snapdragon dengan kemampuan yang bervarisasi. Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang Snapdragon, anda dapat membaca wikipedia dan official site qualcomm Snapdragon.

5. MEDIATEK



MediaTek atau yang lebih dikenal dengan MTK merupakan perusahaan semikonduktor dan menjual komponen untuk perangkat komunikasi nirkabel. Di Taiwan, mediatek merupakan pembuat chip terbesar dan juga termasuk perusahaan semikonduktor terbesar, sementara dibidang chipset smartphone, menurut data dari strategic analytic, mediatek menduduki peringkat ketiga setelah snapdragon dan exynos. Selain memiliki berbagai keunggulan, processor mediatek dikenal sebagai processor dengan harga murah namun memiliki kualitas yang mengagumkan. Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang MediaTek, anda dapat membaca wikipedia dan official site MediaTek.

6. PXA



Processor ini merupakan produk dari marvell, sekalipun jarang dipakai namun processor tersebut juga dipakai pada smartphone baik perangkat android maupun platform lain. Processor tersebut juga menggunakan teknologi SoC. Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang PXA family, anda dapat membaca pada official site Marvell.



B. System On a Chip (SoC)

Processor pada android menggunakan SoC, apakah SoC tersebut?

Sebuah SoC, atau sistem-on-a-chip, mengintegrasikan hampir semua komponen ke dalam sebuah chip silikon tunggal.


Seiring dengan CPU, sebuah SoC biasanya berisi GPU (prosesor grafis), memori, USB controller, sirkuit manajemen daya, dan radio nirkabel (WiFi, 3G, 4G LTE, dan sebagainya). Sedangkan CPU tidak dapat berfungsi tanpa puluhan chip lain, itu mungkin untuk membangun smartphone hanya dengan SoC tunggal.


Perbedaan CPU dan SoC

Keuntungan dari SoC adalah ukurannya selain itu SoC mengandung lebih banyak fungsionalitas. Jika anda menggunakan CPU, akan sangat sulit jika anda menggunakan CPU dan beberapa chip pendukung lain pada smartphone yang ukurannya relative kecil, kita dapat menempatkan komputer lengkap di smartphone dan tablet , dan masih memiliki banyak ruang untuk baterai jika menggunakan SoC.

Karena tingkat integrasi yang sangat tinggi, SoC juga menggunakan daya yang lebih sedikit, selain itu jika anda menggunakan CPU, maka anda memerlukan sejumlah chip fisik berarti bahwa itu jauh lebih murah untuk membangun sebuah smartphone dengan menggunakan SoC dibanding CPU. Beberapa penjelasan lanjut dapat anda baca pada wikipedia.

Sering kali kita mendengar istilah ARM, apakah ARM?

ARM adalah kepanjangan dari Advanced RISC Machine, yakni arsitektur prosesor yang menggunakan prosesor RISC 32-bit dan dikembangkan oleh ARM Limited. Arsitektur prosesor ARM banyak digunakan oleh perangkat genggam mengingat fitur-fiturnya yang dibuat optimal untuk perangkat genggam, seperti fitur hemat energinya yang membuatnya menjadi dominan di pasar perangkat elektronik genggam termasuk android.

PENJELASAN TENTANG ANIMASI

Animasi merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurut sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya ilusi gerakan (motion) pada gambar yang ditampilkan. Secara umum ilusi gerakan merupakan perubahan yang dideteksi secara visual oleh mata penonton sehingga tidak harus perubahan yang terjadi merupakan perubahan posisi sebagai makna dari istilah 'gerakan'. Perubahan seperti perubahan warna pun dapat dikatakan sebuah animasi.

1. Konsep Dasar Animasi

Pengertian animasi pada dasarnya adalah menggerakkan objek agar tampak lebih dinamis. Sebelum era komputerisasi seperti sekarang, animasi merupakan proses yang rumit dan menyita banyak waktu dan tenaga. Film-film animasi terdahulu menggunakan ratusan sampai ribuan gambar sketsa tangan untuk membuat sebuah animasi pergerakan satu-persatu. Tiap gambar bergerak tersebut dikenal dengan frame. Untuk membuat animasi yang halus pergerakannya maka dibutuhkan makin banyak gambar. Setelah era komputer grafik seperti sekarang, proses animasi tidak lagi merupakan suatu proses yang terlalu rumit. Seorang animator 2D atau 3D cukup menganimasikan frame awal dan akhir dari suatu pergerakan animasi, selebihnya komputer akan mengkalkulasi gerakan di antaranya (dikenal dengan istilah In-Between). Informasi pergerakan sebuah objek dicatat komputer dengan informasi berupa keyframe. Jumlah keyframe dan frame di antaranya inilah yang menentukan halus atau tidaknya sebuah pergerakan animasi. Maya Unlimited 5.0 dikenal sebagai salah satu perangkat lunak animasi 3D terbaik yang digunakan dalam film, game, iklan, dan industri visual lainnya. Sebagai animasi berbasis perangkat lunak, pergerakan animasi pada Maya menggunakan metode keyframe sebagai dasar pembuatan animasi.

2. Animasi Keyframing

Setting dan control playback pada animasi berada pada panel bagian bawah. Prinsip pengertian penggunaan panel ini sangat esensial dalam pengerjaan proses animasi.

Macam-Macam Animasi

Animasi dalam aplikasi Flash MX terdapat dua metode atau dua macam, yaitu : Animasi Tween dan Animasi Frame-by-Frame. Terdapat pula dengan cara pemograman menggunakan Action Script, yaitu dengan mengubah properti-properti sebuah objek, simbol atau instance. Akan tetapi cara tersebut lebih sulit daripada Animasi Tween dan Animasi Frame-by-Frame.

a) Animasi Tween
Sebuah cara yang efektif untuk membuat animasi berupa pergerakan dan perubahan-perubahan ukuran objek, putaran, perubahan warna, atau perubahan atribut-atribut lainnya pada keseluruhan waktu tayang untuk meminimalkan ukuran file.

* Animasi Flash MX dapat membuat dua jenis animasi tween, yaitu :

1. Animasi Motion Tween :

Sebuah animasi yang dibuat dengan menentukan properti posisi, ukuran, dan rotasi sebuah objek pada suatu titik. Animasi ini juga dapat dibuat mengikuti sebuah alur (path) nonlinear.

2. Animasi Shapes Tween

Sebuah animasi yang dibuat dengan menggambar sebuah bentuk pada suatu titik. Aplikasi ini akan menyisikan nilai-nilai atau bentuk-bentuk pada frame-frame diantaranya untuk membuat animasi.
b) Animasi Frame-by-Frame
Animasi yang dibuat dengan mengubah isi-isi objek animasi pada stage dalam setiap framenya. Animasi ini sangat cocok digunakan untuk pembuatan animasi-animasi yang sangat kompleks dalam membuat perubahan-perubahan image dalam setiap frame. Animasi Frame-by-Frame dapat meningkatkan ukuran file lebih banyak dengan cepat daripada animasi tween.

# Dalam Animasi Frame-by-Frame, aplikasi Flash MX meletakkan nilai-nilai untuk setiap frame dan key frame secara lengkap, sehingga membutuhkan ruang penyimpanan data yang lebih banyak.

# Dalam Animasi Tween hanya menyimpan data keyfraame awal dan keyframe akhir.

Jenis-jenis Animasi

Secara umum, animasi ada dua jenis. Yakni animasi 2D (2 Dimensi) dan 3 Dimensi (3D). Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan.

1. Animasi 2D

Animasi 2D merupakan macam animasi yang dibuat menggunakan rangkaian gambar seperti yang saya jelaskan di postingan sebelumnya. Yakni seperti kita membuka foto album, akan tetapi gambar satu dengan gambar sebelum atau sesudahnya memiliki keterkaitan adegan.

Kelebihan animasi ini adalah lebih mudah dalam membuat. Kita hanya tinggal menggambar per gambar kunci (keyframe) yang dijadikan sebagai patokan adegan, kemudian kita gambar pergerakannya. Sedangkan kekurangannya cukup jelas, yakni kita harus menggambar semua adegan dalam animasi. Misalkan kita buat animasi 5 detik dengan kecepatan 12 frame per second (gambar per detik), maka kita perlu menggambar sebanyak 60 gambar sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Capek kan?


Contoh Gambar 2D

2. Animasi 3D

Animasi 3D merupakan macam animasi yang dibuat menggunakan CGI (Computer Generated Imaginary). Jadi, kita hanya membuat sebuah objek dan lingkungannya dengan software di komputer, kemudian kita gerakkan objek tersebut.

Kelebihan animasi ini adalah waktu yang lebih cepat. Kita hanya buat model, gerakkan, render menjadi sebuah video animasi. Lebih mudah dan cepat. Tetapi animasi ini juga memiliki kelemahan/kekurangan. Yakni kita harus memiliki komputer dengan spesifikasi yang tinggi agar dapat menghasilkan gambar yang ciamik. Selain itu, harga software pembuat animasi ini juga terlalu mahal, di harga puluhan juta. Tetapi kini sudah tersedia software pembuat animasi ini dengan harga Rp 0, yakni Blender yang membuat animasi jadi mudah dan murah tapi bukan murahan.


Contoh Gambar 3D

Manfaat Animasi

Gambar Animasi pada saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan dalam berbagai kegiatan dari mulai kegiatan santai sampai serius, dari mulai sebagai fungsi utama sampai fungsi tambahan atau hiasan. Animasi dibangun berdasarkan manfaatnya sebagai perantara atau media yang digunakan untuk berbagai kebutuhan di antaranya :

• Media Hiburan

• Media Presentasi

• Media Iklan/Promosi

Media Hiburan, Animasi digunakan untuk menghibur penonton atau pengguna animasi tersebut, sehingga memberikan kepuasan. Animasi sebagai media hiburan biasanya digarap dengan sangat serius karena sebagai produk dagangan yang memiliki harga jual. Sebagai media hiburan, animasi digarap sebagai project.
Contoh :

• Film

• Video Klip

• Games dll

Media Presentasi, Animasi digunakan untuk membuat menarik perhatian para auden atau peserta presentasi terhadap materi yang disampaikan oleh presenter. Dengan penambahan animasi pada media presentasi membawa suasana presentasi menjadi tidak kaku. Dengan penambahan animasi diharapkan dapat tercapai penyampaian informasi atau terjadinya komunikasi yang baik dalam kegiatan presentasi.

Fungsi animasi dalam presentasi diantaranya :

• Menarik Perhatian dengan adanya pergerakan dan suara yang selaras

• Memperindah tampilan presentasi

• Memudahkan susunan presentasi

• Mempermudah penggambaran dari suatu materi

Media Iklan/Promosi, Animasi sebagai media iklan atau promosi dibangun sedemikian rupa agar pemirsa atau penonton tertarik untuk membeli atau memiliki atau mengikuti apa yang disampaikan dalam alur cerita dari animasi tersebut.

Media Bantu/Tools, Animasi sebagai media bantu atau tools digunakan sebagai perangkat penuntun atau petunjuk dalam melakukan sesuatu. Sebagai media bantu, animasi akan terlihat menonjol atau memberikan daya tarik atau memunculkan fokus baru terhadap sesuatu yang perlu dibantu.
Media Pelengkap, Animasi digunakan sebagai pelengkap atau tambahan atau hiasan pada suatu tampilan yang digunakan untuk mempercantik atau menarik pada objek yang ditampilkan.

Kamis, 20 Maret 2014

TEKNIK SAMPLING

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability sampling dan Nonprobability sampling (Sugiyono,2011).
Probability Sampling
Probability sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih untuk menjadi anggota sampel. Teknik ini antara lain sebagai berikut
TEKNIK SAMPLING PROBABILITAS (TEKNIK SAMPLING RANDOM)
Sampel probabilitas atau disebut juga sampel random (sampel acak) adalah sampel yang pengambilannya berlandaskan pada prinsip teori peluang, yakni prinsip memberikan peluang yang sama kepada seluruh unit populasi untuk dipilih sebagai sampel. Sampel probabilitas diambil dengan menggunakan teknik sampling probabilitas atau teknik sampling random. Teknik sampling probalitas terdiri dari beberapa teknik sampling sebagai berikut:

a). Teknik Sampling Random Sederhana (Simple Random Sampling)
Sampel acak sederhana adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Peluang yang dimiliki oleh setiap unit penelitian untuk dipilh sebagai sampel sebesar n/N, yakni ukuran sampel yang dikehendaki dibagi dengan ukuran populasi. Dalam menggunakan Teknik Sampling Random Sederhana ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain (Singarimbun dan Effendy, 1989):
  1. Harus tersedia kerangka sampling atau memungkinkan untuk dibuatkan kerangka samplingnya (dalam kerangka sampling tidak boleh ada unsur sampel yang dihitung dua kali atau lebih).
  1. Sifat populasinya harus homogen, jika tidak, kemungkinan akan terjadi bias.
  1. Ukuran populasinya tidak tak terbatas, artinya harus pasti berapa ukuran populasinya.
  1. Keadaan populasinya tidak terlalu tersebar secara geografis.
Teknis pelaksanaannya ada dua cara, yakni:
1.   Dengan mengundi unsur-unsur penelitian atau satuan-satuan elementer dalam populasi. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyusun semua unit penelitian atau unit elementer ke dalam kerangka sampling, mulai dari nomor terkecil hingga nomor ke-n (tergantung berapa besar ukuran populasinya). Selanjutnya masing-masing nomor unsur populasi itu ditulsikan dalam secarik kertas, digulung, dan dimasukkan ke dalam sebuah kotak atau toples. Lalu lakukan pengocokan secara merata, dan ambil sejumlah gulungan kertas tersebut sebanyak ukuran sampel yang dikehendaki. Nomor-nomor yang terambil itu menjadi unit elementer yang terpilih sebagai sampel. Pengundian juga dapat dilakukan seperti halnya ibu-ibu anggota kelompok arisan menentukan pemenang arisannya. Gulungan kertas yang di dalamnya sudah berisi nomor unit elementer, dimasukkan ke dalam toples yang diberi tutup dengan lubang sebesar kira-kira dapat dilalui oleh setiap gulungan kertas yang ada di dalamnya. Lalu kocok berulang-ulang hingga keluar sejumlah gulungan kertas sesuai dengan ukuran sampel yang direncanakan. Penggunaan cara ini (cara pengundian) seringkali tidak praktis, terutama apabila ukuran populasinya relatif besar, sebab: pertama, hampir tidak mungkin kita dapat melakukan pengocokan secara saksama dan merata seluruh gulungan kertas undian; dan kedua, ada kecenderungan kita untuk tergoda memilih angka-angka tertentu. Dalam keadaan yang demikian, gunakan teknik kedua, yakni dengan mengundi Tabel Angka Random.
2.  Dengan menggunakan Tabel Angka Random. Cara ini dipilih karena selain meringankan pekerjaan, juga lebih memberikan jaminan yang lebih besar bahwa setiap unit elementer mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Caranya adalah sebagai berikut: misalnya, dari satuan elementer dlam populasi (N) yang besarnya 500 orang, akan dipilih 50 satuan elementer sebagai sampel (n). Bilangan 500 ini terdiri dari tiga dijit (digit), oleh karena itu dalam kerangka sampling satuan elementernya diberi nomor mulai dari 001 sampai 500. Selanjutnya lihat Tabel Angka Random atau Tabel Bilangan Random yang selalu ada pada lampiran buku-buku metodologi penelitian atau buku-buku metode statistika. Karena angka-angka yang yang terdapat dalam Tabel Bilangan Random itu disusun secara kebetulan (randomly assorted), maka pemakai tabel tersebut dapat mulai melihatnya dari baris dan kolom mana saja. Di samping itu, ia dapat juga mengikutinya ke arah mana saja. Penentuan angka pertama dapat dilakukan, misalnya, dengan cara menjatuhkan pensil dengan mata pensil mengarah ke bawah pada lembaran kertas yang di dalamnya terdapat tabel bilangan random yang kita gunakan. Angka random yang terkena oleh mata pensil tadi adalah unsur sampel pertama yang kita pilih. Selanjutnya, kita dapat menentukan unsur sampel lainnya dengan cara berjalan ke atas mengikuti kolom yang sama, atau ke samping mengikuti baris, ke bawah mengikuti kolom, atau cara apa saja yang dianggap mudah.


b). Teknik Sampling Random Sistematik (Systematic Random Sampling)
Apabila ukuran populasinya sangat besar, hingga tidak memungkinkan dilakukan pemilihan sampel dengan cara pengundian, maka teknik sampling random sederhana tidaklah tepat untuk digunakan. Dalam keadaan populasi yang demikian, gunakanlah teknik sampling random sistematik. Persyaratan yang harus dipenuhi agar teknik sampling ini dapat digunakan, sama dengan persyaratan untuk sampel random sederhana, yakni tersedianya kerangka sampling (ukuran populasinya diketahui dengan pasti), dan populasinya mempunyai pola beraturan yang memungkinkan untuk diberikan nomor urut serta bersifat homogen.
Cara penggunaan teknik sampling random sistematik ini mirip dengan cara sampling random sederhana. Bedanya, pada teknik sampling sistematik perandoman atau pengundian hanya dilakukan satu kali, yakni ketika menentukan unsur pertama dari sampling yang akan diambil. Penentuan unsur sampling selanjutnya ditempuh dengan cara memanfaatkan interval sampel. Interval sampel adalah angka yang menunjukkan jarak antara nomor-nomor urut yang terdapat dalam kerangka sampling yang akan dijadikan patokan dalam menentukan atau memilih unsur-unsur sampling kedua dan seterusnya hingga unsur ke-n. Interval sampel biasanya dilambangkan dengan huruf k.
Interval sampel atau juga disebut sampling rasio diperoleh dengan cara membagi ukuran populasi dengan ukuran sampel yang dikehendaki (N/n). Misalnya, dari populasi (N) berukuran 500 kita akan mengambil sampel (n) berkuran 50, maka interval samplingnya adalah 500/50=10 atau k =10. Andaikan yang terpilih sebagai unsur sampling pertama adalah satuan elementer yang bernomor s, maka penentuan unsur-unsur sampel berikutnya adalah:
  • Unsur pertama = s
  • Unsur kedua = s + k
  • Unsur ketiga = s + 2k
  • Unsur keempat = s + 3k, dan seterusnya hingga unsur ke-n.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini diberikan contoh konkret:
Misalnya ukuran populasinya 500 (N=500) dan ukuran sampel yang akan diambil sebesar 50 (n=50), maka pasti k = 10. Andaikan saja unsur sampel pertama yang terpilih adalah nomor urut 005, maka unsur-unsur selanjunya yang harus diambil adalah nomor 015, 025, 035, 045, 055, 065, 075, dan seterusnya dengan berpatokan pada penambahan angka 10 dari nomor urut terakhir.


c). Teknik Sampling Random Berstrata (Stratified Random Sampling)
Teknik sampling ini digunakan apabila populasinya tidak homogen (heterogen). Makin heterogen suatu populasi, makin besar pula perbedaan sifat-sifat antara lapisan tersebut. Padahal, sebagaimana telah diungkapkan di atas, presisi dan tingkat kerepresentatifan sampel yang diambil dari suatu populasi antara lain dipengaruhi oleh derajat keseragaman (tingkat homogenitas) populasi yang bersangkutan. Untuk dapat menggambarkan secara tepat tentang sifat-sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi kedalam lapisan-lapisan (strata) yang seragam atau homogen, dan dari setiap strata dapat diambil sampel secara random (acak).
Untuk dapat menggunakan teknik sampling random strata, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain (Singarimbun dan Effendi, 1989:162-163):
  1. Harus ada kriteria yang jelas yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk menstratifikasi populasi ke dalam lapisan-lapisan. Sebagai contoh, populasi penelitian Anda adalah seluruh mahasiswa Unpad. Dalam kenyataannya karakteristik mahasiswa Unpad tidak sama (tidak homogen) sebab di Unpad terdapat program pendidikan jenjang D3, S1, S2, dan S3 yang tentu saja karakteristik (terutama karakteristik akademisnya) berbeda-beda. Maka dalam keadaan populasi yang demikian, mahasiswa Unpad sebagai populasi harus dibagi kedalam strata (subpopulasi) mahasiswa D3, mahasiswa S1, mahasiswa S2, dan mahasiswa S3. Secara teoretis, yang dapat dijadikan kriteria untuk pembagian strata itu ialah variabel-variabel yang akan diteliti atau variabel-variabel yang menurut peneliti mempunyai hubungan yang erat dengan variabel-variabel yang hendak diteliti itu. Misalnya, tingkat motivasi belajar mahasiswa erat kaitannya dengan jenjang pendidikan yang diikutinya. Jadi, dalam penelitian tentang motivasi belajar mahasiswa (misalnya), jenjang pendidikan dijadikan dasar dalam menentukan strata populasi.
  1. Harus ada data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang dipergunakan untuk menstratifikasi. Misalnya, data mengenai pembagian jenjang pendidikan pada mahasiswa Unpad didasarkan pada kenyataan bahwa di Unpad memang terdapat berbagai jenjang pendidikan.
  1. Jumlah satuan elementer dari setiap strata (ukuran setiap subpopulasi) harus diketahui dengan pasti. Hal ini diperlukan agar peneliti dapat membuat kerangka sampling untuk setiap subpopulasi atau strata yang akan dijadikan sumber dalam menentukan sampel atau responden. (Harap dicatat, bahwa teknik sampling random strata ini baru efektif dalam menentukan ukuran sampel yang harus diambil dari setiap strata dan belum mampu menentukan siapa saja sampel yang harus diambil untuk dijadikan responden penelitian). Untuk menentukan saampel sasaran atau responden masih perlu dilanjutkan dengan menggunakan teknik sampling random sederhana atau teknik sampling random sistematik, setelah sebelumnya dibuatkan kerangka sampling untuk setiap subpopulasinya.
Sampel strata terdiri dari dua macam, yakni sampel strata proporsional dan sampel strata disproporsional. Teknik sampling random strata proporsional digunakan apabila proporsi ukuran subpopulasi atau jumlah satuan elementer dalam setiap strata relatif seimbang atau relatif sama besar. Dalam sampel strata proporsional, dari setiap strata diambil sampel yang sebanding dengan besar setiap strata dengan berpatokan pada pecahan sampling (sampling fraction) yang sama yang digunakan.
Pecahan sampling adalah angka yang menunjukkan persentase ukuran sampel yang akan diambil dari ukuran populasi tertentu. Sebagai contoh, jumlah keseluruhan mahasiswa Unpad ada 25.000 orang, sehingga ukuran populasinya 25.000. Berdasarkan perhitungan tertentu, misalnya kita menggunakan Rumus Slovin, sampel yang harus diambil sebesar 2.500 orang mahasiswa, maka pecahan samplingnya adalah 0,10 (10%) yang diperoleh dengan cara membagi ukuran sampel yang dikehendaki dengan ukuran populasinya (n/N). Dengan demikian, maka dari setiap lapisan populasi (strata) harus diambil sampel sebesar 10 % sehingga akhirnya diperoleh ukuran sampel secara keseluruhan yang merepresentasikan populasi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel di bawah ini.


Tabel 1Sampel Berstrata Proporsional untuk Penelitian Motivasi Belajar di Kalangan Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Jenjang Pendidikan
Populasi
Ukuran % Dalam Populasi
Pecahan Sampling
Sampel
N % dalam sampel
D3
10.000
40%
0,10
1.000
40%
S1
8.000
32%
0,10
800
32%
S2
5.000
20%
0,10
500
20%
S3
2.000
8%
0,10
200
8%

25.000
100%

2.500
100%

Keterangan:
  • Ditentukan ukuran sampel 2.500
  • Pecahan sampling 2.500/25.000 = 0,10
  • Setiap jenjang pendidikan diwakili dalam sampel proporsinya dalam populasi.
Penggunaan Teknik Sampling Random Strata Proporsional agak kurang tepat jika proporsi ukuran subpopulasinya (jumlah satuan elementer pada strata) tidak seimbang, ada yang jumlahnya besar ada pula yang jumlahnya kecil, sehingga kalau digunakan teknik sampling strata proporsional dapat kejadian ukuran subpopulasinya sama dengan ukuran sampelnya. Padahal, jika ukuran sampelnya sama dengan ukuran populasinya (total sampling atau sensus) maka data yang diperoleh dari sampel tersebut tidak bisa diolah atau dianalisis dengan menggunakan analisis statistik inferensial. Oleh karena itu, dalam keadaan populasi yang demikian, gunakanlah Teknik Sampling Random Strata Disproporsional.
Pada Sampel Strtata Disproporsional, ukuran sampel yang diambil dari setiap subpopulasi (strata) sama besarnya, yang berbeda adalah pecahan samplingnya. Satu hal yang perludicatat dan diingat, jika menggunakan teknik sampling ini, nanti pada waktu analisis data, data yang diperoleh dari sampel masing-masing strata harus dikalikan dengan bobot yang disesuaikan pada strata tersebut.
d). Teknik Sampling Random Klaster (Cluster Random Sampling)
Teknik ini digunakan apabila ukuran populasinya tidak diketahui dengan pasti, sehingga tidak memungkinkan untuk dibuatkan kerangka samplingnya, dan keberadaannya tersebar secara geografis atau terhimpun dalam klaster-klaster yang berbeda-beda. Misalnya, populasi puah penelitian kita adalah seluruh murid Sekolah Dasar (SD) yang ada di Wilayah Kota Bandung. Tidak mungkin kita dapat menghimpun semua data anak SD dalam sebuah daftar yang akurat, kalaupun mungkin, pasti daftar itu akan sangat panjang dan memerlukan waktu serta biaya yang tidak sedikit untuk menyusunnya. Maka kelompok siswa SD itu kita buat berdasarkan nama sekolahnya. Kelompok anak SD itu disebut klaster. Klaster dapat berupa sekolah, kelas, kecamatan, desa, kelurahan, RW, RT, dan sebagainya. Apabila klaster itu bersifat wilayah geografis yang kecil, maka pengambilan sampelnya dapat dilakukan satu tahap (simple cluster sampling). Misalnya, wilayah penelitian kita ada di Kelurahan Gunung Sampah, yang terdiri dari 10 RW, maka kita dapat memilih beberapa RW secara random untuk dijadikan wilayah penelitian dengan konsekuensi seluruh penduduk sasaran di RW itu harus dijadikan sampel (responden).
Akan tetapi jika klasternya besar atau wilayah geografisnya besar, maka pengambilan sampel tidak cukup hanya satu tahap, melainkan harus beberapa tahap. Dalam keadaan yang demikian gunakanlah teknik sampling klaster banyak tahap (multistage cluster sampling). Misalnya kita akan meneliti pendapat seluruh ibu rumah tangga yang ada di wilayah Kota Bandung tentang konversi bahan bakar minyak tanah ke gas elpiji. Populasi penelitiannya adalah seluruh ibu rumah tangga yang ada di Kota Bandung. Kota Bandung kita bagi dulu ke dalam Wilayah Bandung Timur, Bandung, Barat, Bandung Selatan, dan Bandung Utara. Dari setiap wilayah itu kita jabarkan lagi pada kecamatan-kecamatan, lalu ambil secara random, misalnya, dua kecamatan dari setiap wilayah sehingga diperoleh delapan kecamatan. Apabila kita berhenti sampai di sini, maka seluruh ibu rumah tangga yang berdomisi di delapan kecamatan terpilih itu adalah sampel penelitian kita. Tetapi jika kita merasa jumlahnya masih terlalu besar, maka kita boleh menjabarkan wilayah kecamatan terpilih itu menjadi kelurahan-kelurahan, sehingga wilayah kecamatan tadi kita jadikan populasi sampling. Dari situ secara random, misalnya, kita ambil dua kelurahan dri setiap kecamatan terpilih, sehingga kita memiliki 16 kelurahan sebagai wilayah penelitian dengan konsekuensi seluruh ibu rumah tangga di 16 kelurahan itu harus dijadikan responden. Jika dirasakan masih terlalu banyak jumlahnya, kita diperbolehkan untuk menurunkan lagi wilayah penelitian pada wilayah yang lebih kecil, misalnya RW, dan seterusnya dengan cara yang sama.
Daftar Referensi :
  • Jalaluddin Rakhmat, 1995, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.
  • Arthur Asa Berger, 2000, Media and Communication Research Methods, Thousand Oaks, London, New Delhi: Sage Publications, Inc.
  •  Bridget Somekh and Cathy Lewin, 2005, ResearchMethods in The Social Sciences, London, Thousand Oaks, New Delhi: Sage Publications, Inc.
  •  Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1989, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES.
  •  Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, 2005,Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: P.T. Radjagrafindo Persada.
  •  Rachmat Kriyantono, 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  • http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2009/08/populasi-dan-teknik-sampling.html

  • http://abdulsalamserbakomunikasi.blogspot.com/2012/09/teknik-sampling-probabilitas-teknik.html
  • http://sugithewae.wordpress.com/2012/12/08/teknik-sampling/