Senin, 30 Maret 2015

USB sebagai port komunikasi data di Komputer

Universal Serial Bus atau USB adalah port yang didesain untuk memungkinkan berbagai macam periferal dengan socket yang terstandarisasi dapat dihubungkan dengan baik pada komputer sehingga tidak terjadi banyak macam port. Hal ini akan meningkatkan kemampuan plug and play yang memungkinkan satu perangkat dapat dihubungkan dan dilepaskan tanpa harus melakukan reboot komputer. USB juga menyediakan catu daya untuk perangkat keras yang mengkonsumsi daya rendah (+ 5 volt, 1 A) tanpa perlu menggunakan catu daya eksternal. Ditambah lagi kemampuan untuk memungkinkan perangkat keras digunakan tanpa harus menginstall driver khusus. fungsi port usb
Dengan adanya USB ini maka beberapa port dapat digabungkan seperti port menghubungkan mouse dan keyboard (PS/2), Joystick, Scanner, Printer dan lainnya. Semua dapat dihubungkan lewat satu port yang standar, yakni USB. Pada November tahun 1995, USB pertama kali diperkenalkan dengan nama USB 1.0 yang dipromosikan oleh Intel, Microsoft, Philips dan US Robotics. USB ini ditujukan untuk menggantikan banyaknya konektor yang ada di belakang komputer, sehingga memicu kebingungan dan kerepotan pengguna. Pada tahun 1998, muncul USB 1.1 yang mengatasi masalah pada versi sebelumnya. Pada April tahun 2000, muncul USB 2.0 yang distandarisasi oleh USB-Implementer Forum (USB-IF) pada akhir 2001. Pada November 2008, muncul USB 3.0 yang saat ini pemakaiannya belum merata pada semua perangkat.

Kecepatan tranfer usb

Dibawah ini adalah kecepatan transfer data yang mampu dihantarkan oleh USB, yaitu:
  1. Kecepatan rendah (Low Speed) dijalankan pada 1,5 Mbit per detik atau 187 kB per detik sering digunakan pada keyboard, mouse dan joystick yang mendukung USB 1.1 dan USB 2.0.
  2. Kecepatan penuh (Full Speed) dijalankan pada 12 Mbit per detik atau (1,5 MB per detik). Full speed adalah yang tercepat sebelum USB 2.0 muncul. Saat ini seluruh jenis USB mendukung kecepatan ini.
  3. Kecepatan tinggi (Hi Speed) dijalankan pada 480 Mbit per detik (60 MB per detik) yang digunakan pada beberapa perangkat yang membutukan kecepatan transfer data seperti perangkat penyimpanan eksternal flashdrive, harddisk eksternal dan DVD eksternal yang mendukung USB 2.0.
  4. Kecepatan ultra (Ultra Speed) dijalankan pada kecepatan 5 Gbit per detik (625 MB per detik) yang digunakan pada beberapa perangkat penyimpanan eksternal seperti flashdrive yang mendukung standar USB 3.0.
Pada setiap versi yang lebih tinggi mendukung kecepatan versi yang dibawahnya, sesuai dengan perangkat yang terhubung dengannya. Filosofi dalam pertukaran data di komputer adalah “menyesuaikan kepada yang paling lambat”. Demikian ulasan singkat kami mengenai USB. Semoga bermanfaat. 

SUMBER : http://belajar-komputer-mu.com/usb-sebagai-port-komunikasi-data-di-komputer/

Perbedaan Sistem Operasi Windows 32 Bit dan 64 Bit

Di dalam dunia komputer terdapat istilah yang mungkin sering kita dengar yaitu sistem 32 bit dan 64 bit. Namun, apakah kamu tahu perbedaannya? Mana yang sebaiknya di pakai pada komputer atau laptop kamu? Jika kamu belum tahu perbedaannya, saya akan menjelaskan beberapa perbedaan mendasarnya.
Istilah 32 bit dan 64 bit mengacu pada cara komputer prosesor menangani informasi. 64 bit versi Windows menangani sejumlah besar RAM lebih efektif daripada sistem 32 bit. Pada dasarnya, OS 64 bit jauh lebih unggul dibandingkan dengan OS 32 bit. Jadi, secara sederhana perbedaannya terletak pada jumlah informasi yang mampu ditangani oleh prosesor pada saat tertentu.
Sedangkan kata “bit” mengacu pada cara komputer menangani informasi dalam kode binary, di mana seluruh data dikenali sebagai serangkaian angka digit yang terdiri dari 1 atau 0. Masing-masing digit dihitung sebagai satu bit, yang artinya prosesor 32 bit dapat memproses 32 digit sekaligus.
Untuk menginstal OS versi 64 bit, kamu harus mempunyai CPU yang mampu menjalankan Windows versi 64 bit. Manfaat menggunakan 64 bit OS paling jelas ketika kamu mempunyai RAM dalam jumlah besar yang terpasang pada komputer kamu (biasanya 4 GB atau lebih) karena OS 64 bit dapat memanfaatkan sejumlah besar memori yang lebih efisien daripada OS 32 bit. OS 64 bit dapat lebih responsif ketika menjalankan beberapa program pada waktu yang sama dan sering beralih antar program.
Ada pula batasan matematis yang signifkan terhadap dua jenis prosesor. Prosesor 32 bit hanya dapat bekerja dengan kapasitas memori maksimal mencapai 4 GB dan ini biasanya dibatasi 2 GB untuk setiap satu DIMM memory. Sementara prosesor 64 bit dapat bekerja dengan kapasitas memory hingga 17 juta GB. Prosesor 64 bit juga mampu menangani tugas hingga 2x lipat.
Sebelumnya, mustahil setiap program memerlukan lebih dari 2 GB memory. namun, beberapa video game kini telah melebihi batas tersebut. Alasan inilah yang membuat prosesor 64 bit menjadi sangat populer. Windows edisi 64 bit dapat menjalankan sebagian besar software yang dirancang untuk edisi 32 bit melalui modus kompatibitas khusus. Namun hasilnya bisa sangat bervarisasi. Menggunakan OS 64 bit juga bisa menimbulkan sedikit masalah pada driver, yang merupakan sebagian kecil software untuk mengkoordinasi setiap hardware dengan OS.
Kesimpulannya, jika kamu hanya memiliki RAM 4 GB atau kurang, lebih baik memakai OS 32 bit saja, terutama notebook yang rata-rata hanya memiliki 2 slot memory yang 1 slot hanya terdiri maks 2 GB saja. Untuk driver biasanya perusahaan notebook hanya menyediakan driver 32 bit saja.
Jika komputer kamu memiliki RAM di atas 4 GB, silahkan memakai OS 64 bit, dengan catatan kamu tidak dapat menggunakan beberapa hardware lama yang drivernya tidak tersedia oleh produsennya. OS 64 bit hanya berguna untuk bekerja berat, seperti merender 3 Ds Max, pokoknya yang berat-berat.
Demikian artikel dari saya. semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang OS.

SUMBER : http://www.purwadhikapress.com/perbedaan-sistem-operasi-windows-32-bit-dan-64-bit.html

Kamis, 26 Maret 2015

Penalaran Induksi dan Deduksi

1.      Pengertian penalaran


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

2.      Pengertian Deduksi
Deduksi adalah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empiric diolah lebih lanjut dalam suatu system pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif adalah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Ada penyelidikan bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan menerapkan secara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bias ditarik dari teori tersebut.
Popper tidak pernah menganggap bahwa kita dapat membuktikan kebenaran-kebenaran teori dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah ia menganggap bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah diverifikasikan, teori-teori dapat dikukuhkan sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar, contoh : jika penawaan besar, harga akan turun, karena penawaran beras besar, maka harga beras akan turun.

Contoh secara ilmiah:

Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Penalaran deduktif juga seperti menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.
Ciri-ciri paragraf Deduktif :
Ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.
paragraf induktif
Ide pokok terlatak di akhir paragraf,dan kalimat penjelas berada pada bagian awal paragraph
 Contoh Paragraf Deduktif :
Paragraf Deduktif: Merupakan paragraf yang letak kalimat utamanya berada di awal kalimat.
Contoh:
1.      Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa teh mempunyai banyak manfaat. Mengonsumsi teh secara teratur dapat mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar. Teh juga menguatkan tulang dan mencegah pertumbuhan plak di permukaan gigi sehingga mencegah gigi berlubang. Tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti air putih, teh juga dapat melawan penyakit jantung.
2.      Setiap orang dilahirkan dan di besarkan di dalam lingkungan keluarga. Tak seorangpun yang tidak mengalami kehidupan di dalam keluarga. Pemeliharaan dan pembinaan seseorang anak adalah perwujudan cinta kasih kepada orang tua. Secara alamiah orang tua mempunyai rasa cinta kepada anak. Bagaimanapun keadaannya orang tua tetap akan memelihara dengan penuh kasih sayang terhadap anaknya.

 Pengertian Induksi
Induksi adalah imbasan atau influensi, atau sesuatu yang menyebabkan. Induksi merupakan pengaruh benda yang bermuatan listrik atau magnet, sehingga benda lain yang semula netral dapat bersifat listrik atau magnet. Bila sepotong besi lunak atau bida besi itu masih berada di dalam medan magnet, maka akan menjadi bersifat magnet. Ujung besi yang dekat dengan salah satu kutub magnet memiliki kutub yang berlawanan dengan kutub magnet itu. Peristiwa besi menjadi magnet disebut dengan induksi. Bahasa inggris untuk induksi ini adalah induced.
Contoh secara ilmiah:
Pendekatan induksi menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum (going from specific to the general).
Metode induksi ini banyak digunakan oleh ilmu pengetahaun, utamanya ilmu pengetahuan alam, yang dijalankan dengan cara observasi dan eksperimentasi. Jadi metode ini berdasarkan kepada fakta – fakta yang dapat diuji kebenaran.

 Berikut contoh penggunaan metode induktif berikut:
  • Besi di panaskan memuai
  • Seng di panaskan memuai
  • Emas di panaskan memuai
  • Perak di panaskan memuai
  • Besi, Seng, Emas dan Perak adalah logam
  • Jadi : Setiap logam yang di panaskan akan memuai

  • Mangga manalagi yang masih muda masam rasanya.
  • Mangga harum manis yang masih muda masam rasanya.
  • Mangga kopyor yang masih muda masam rasanya.
  • Mangga …. yang masih muda masam rasanya.
————————————————————————
Jadi, semua mangga yang masih muda masam rasanya.
Kesimpulan di atas bernilai benar karena sampai saat ini belum ada mangga yang masih muda yang tidak masam rasanya. Pernyataan itu akan bernilai salah jika sudah ada ilmuwan yang menghasilkan mangga yang tidak masam rasanya meskipun masih muda. Dengan demikian, hasil yang didapat dari induksi tersebut masih berpeluang untuk menjadi salah.

Kita dapat berpikir secara ekonomis meskipun ekperimen kita terbatas pada beberapa kasus indivudual

Pernyataan yang di hasilkan melalui cara berpikir Induksi memungkinkan proses penalaran selanjutnya baik secara Induktip dan Deduktip


Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.

Dengan kata lain penalaran induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untukbenar.

Ciri-ciri Paragraf Induktif :

    Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
    Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
    Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
    Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
    Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraph
    Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
     Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa peristiwa khususKalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasan utama

 Contoh Paragraf Induktif:

Paragraf Induktif: Merupakan paragraf yang letak kalimat utamanya berada di akhir kalimat.
Contoh:
·         Tindakan juara dunia tinju kelas beral sejati, Mike Tyson dari AS dengan rekan senegaranya, Evander HolyJied, 28 Juli di Las Vegas AS mengundang kebencian. Di Inggris perbuatan Tyson tersebut bahkan dipakai tameng untuk mencabut eksistensi olahraga yang menggunakan sarung tinju itu. Kini di Amerika, kekhawatiran akan keselamatan petinju kelihatan mulai goyah.
·        
 Setelah diadakan peninjauan ke Desa Cibinong Bogor, diketahui persentase penggunaan listrik di RW 10 desa tersebut sebanyak 98%. Rumah penduduk yang telah menggunakan listrik, di RW 08 sebanyak 94%, RW 06 sebanyak 100%, dan RW 07 sebanyak 85%. Boleh dikatakan, di Desa Cibinong 93% rumah penduduk sudah menggunakan listrik.

Sumber : http://syaefaanjar.blogspot.com/2015/03/penalaran-induksi-dan-deduksi.html